Haloha,,
Hari ini saya mau nulis tentang KEPEKAAN. Ya kepekaan
tentang apa aja, peka terhadap lingkungan sekitar kamu, peka terhadap
orang-orang disekitar kamu, peka sama masalah dikeluarga kamu, peka terhadap
kondisi kamu sendiri atau peka2 yang
lainnya. berusaha peka itu berhubungan juga dengan pikiran kamu, berhubungan
dengan sikap kamu juga, tapi ya lebih bagusnya lagi dalam mengaktifkan kepekaan
tersebut harus tetap berpikiran positif ya, karena kalo gal w akan merasa ga
enakan terus.
Yang pertama kamu harus peka terhadap lingkungan disekitar mu.
Maksud saya gini, kamu harus tau dulu di
lingkungan seperti apa kamu tinggal/menetap/bekerja. Missal dari pengalaman
saya aja, sekarang ini saya sedang tugas di suatu wilayah di Kalimantan selatan
yang notabene suku masayrakatnya banjar. Masyarakat disini terkenal religious dengan
berbagai aktifitas keagamaannya, dan kegiatan petani sebagai mata
pencahariannya. Nah karena termasuk wilayah yang jauh dari informasi, jadi
gaya-gaya kekotaan, pikiran-pikiran yang terlalu intelektual haarus dikurangi
sedikit, biar pada nyambung dan ngerti, walaupun sekarang karena pengaruh
wilayah tambang dan banyak pendatang, jadi mulai pada kenal dengan gaya2 luar,
bagus juga. Kemudian kamu juga harus menyesuaikan bahasa, awal saya ke daerah
ini, pastinya menggunakan bahasa banjar yang dicambur bahasa-bahasa aneh, saat
sosialisasi program misalnya. Keliatannya sih mereka ngangguk2 ngerti aja, eh
setelah diluar malah tanya2 satu sama lain, tadi ngomongin apa? (pake
bahasa
banjar), akhirnya perlahan saya mulai belajar bahasa banjar itu dan mulai
memahami dan menyesuaikan, dan benar aja,
informasi yang saya sampaikan nyampe ditambah lagi sudah bisa becanda2,
ketawaketiwi, dengan komunikasi baru. Kemudian kamu juga harus peka dengan
kebiasaan adat setempat, misalnya kalau solat jarang banget pakai celana
panjang, banyaknya pakai sarung, baju koko, pakai peci, kalo berdandan yang
lain pasti beda sendiri. Kegiatan gotong royong, mungkin saya dulu jarang gotong
royong, tapi sekarang setidaknya harus ikut, yak arena penyesuaian tadi. Dan juga
mungkin kebiasaan umum, kalo dikota2 orang sebebas-bebasnya aja ga terlalu
peduli satu sama lain, mau bangun pagi2 banget, siang banget, seharian dirumah,
dan sebagainya. Nah kalo disini, semua prang pagi2 sudah bangun dan bekerja
diladang, kalo kamu bangun siang pasti sudah jadi bahan omongan tentang
kerjaanmu, apalagi kerjaan saya tidak dibatasi waktu, bebas sebebas-bebasnya,
makanya dari waktu bangun tidur aja sudah harus menyesuaikan, biar hubungan
sosial antara tetangga juga semakin bagus.
Peka yang kedua adalah peka terhadap orang-orang
disekitarmu, misalnya temanmu ada masalah ga? Temanmu suka ga dengan pembicaraan
yang dibangun, temanmu suka ga dengan kebiasaanmu sehari-hari, atau temanmu
suka ga dengan kinerjamu. Ini pengalaman gw aja, kita biasanya menilai kepekaan
terhadap orang-orang itu dilihat dari gerak-geriknya, matanya, arah
pembicaraannya, antusiasmenya. Kalo dia
ga suka dengan tema pembicaraan kita atau sudah cukup lelah dengan pembicaraan
itu, sudah pasti dia ga antusias dan menanggapai seadanya, nah hal ini harus
dpahami dan sebaiknya pembicaraan dihentikan. Atau ketika temanmu ada masalah, setidaknya
terlihat kalo dilebih murung dari biasanya, nah sudah pasti dia lagi ada
masalah, kalo kayak gini jangan langsung to the point nanyanya. Harus ngarol
ngidul dulu buat dia nyaman dan ketika dia sudah nyaman baru kamu tembak dengan
perntanyaan tentang masalah tadi, nanti dia kan terbuka untuk cerita. Kamu juga
harus sadar bahwa temanmu suka ga dengan kinerjamu, misalnya di sebuah
kosan/kontrakan terdiri dari 3 orang, nah disitu kamu ga pernah buat jadwal
piket, jadi kesadaran diri aja, siapa yang kemarin beresin rumah siapa hari
ini, siapa esok. Ini contoh aja, kalo kamu ga paham dengan kepekaan ini, ga
akan enak deh, kamu cuek2 aja tiap hari ga pernah beresin rumah, padahal
temanmu yang paling sering beresin rumah, mungkin temanmu itu ikhlas2 aja, tapi
lebih nyaman kan kalo saling mengerti dan gantian tugasnya. Peka terhadap teman
kamu missal lagi nih, kalo kamu lagi suka music dikomputermu, trus kamu
dengerin tanpa headset, awalnya sih temanmu ikut seneng dengernya. Kamu juga
harus peka berapa lama temanmu itu suka dengerin lagi itu, kalo keliatannya dia
udah bosan bahkan sampai tertidur, kan lebih bagus kamu ambil headset dan
dengerin sendiri dan ga ganggu, apalagi kalo sebenarnya temanmu itu lagi
berusaha tidur eh tapi terganggu dengan suara berisik music dari laptopmu.. eh
temanmu yang susah tidur karena kamu pasang music kenceng tadi eh liat kamu
malah udah tidur duluan, ganggu banget kan, nah itu namanya ga peka juga sama
temen sendiri. Kepekaan juga harus buat temenmu seneng, kalo kamu ga peka buat
temenmu seneng dang a peka sama temenmu, udah medingan jauh2 aja deh kamu
tinggal didalam gua, tinggal sendirian aja.
Selanjutnya peka terhadap masalah2 keluargamu, apalagi kalo
kamu kerja dilokasi kerjaan yang jauh dari keluargamu, kamu kerja dikalimantan
misalnya dan keluarga mu ada di jawa atau kau sudah berkeluarga dan terpisah
dari keluarga besarmu. Nah setidaknya kamu bisa menjadi orang yang menengkan
hati keluarga besarmu dari segala maslah yang muncul, atau bukan hanya masalah
tapi kamu juga harus peka terhdapa kebahagian kelurgamu, nah ini jarang
ditunjukkan, apakah kamu pernah mengucapkan rasa saying dengan ayah ibu mu,
atau mengucapkan selamat atas kesuksesan kakakmu atau saat birthday adikmu atau
kamu berterima kasih atas bantuan dari saudaramu dan seterusnya, nah mungkin
sabgian ada yang sudah tapi juga ada yang jarang. Jadilah pribadi yang disayang
keluarga dan merasa kehilangan jika kamu tidak ada dalam keluarga besar itu.
Terakhir peka terhadap dirimu sendiri, peka terhadap
kemampuanmu. Ini kadang juga ga banyak dirasakan, kita sok tau itu perlu dibeberapa
kondisi, tapi sok tau yang bener2 ga tau bikin rese. Nah kalo menanggapi
sesuatu haru peka dulu dengan kemampuan, kalo ga ngerti atau ga tau ya bilang
saja ga tau, nanti minta dijelaskan, jangan sok2 tau, jadi rese deh, apalagi
kalo teman mu Cuma ngetes kamu doank. Tentang pekerjaan juga, ya memang kita
juga patut mencoba sesuatu pekerjaan sambil belajar, nah ketika memang tidak
mampu sebaiknya mundur saja, jangan malah sok2 berpengalaman padahal ga bisa
apa2. “mungkin kamu ga cocok kerja di kantor, kamu cocoknya kerjanya di air
jadi nelayan” hi hi.. juga peka terhadap kemampuan dirimu untuk semakin banyak
memberikan manfaat kepada orang lain. Seperti yang gw bilang tadi, berpikiran
positif aja bahwa dirimu juga bisa memberi manfaat, tinggal bagaimana caranya kamu
mengembangkan itu.
Nah itu menurut saya aja ya tentang kepekaan, jadi, orang
yang peka dengan pikiran positif itu mampu menjaga hubungan yang lebih baik
lho. Apalagi kamu tahu bahwa kita manusia sebagai makhluk sosial dan pastinya kepekaan
itu berguna buat menunjukkan keberadaan dirimu sendiri disekitar lingkungan,
teman2, dan keluargamu. (dek)
No comments:
Post a Comment