Monday, April 2, 2012

Benda pusaka, mistis yang memberikan keberuntungan?


Pagi yang indah untuk memulai aktivitas yang penuh berkah. Itulah  motivasi gw pagi hari ini, setelah 2 hari sebelumnya gw merasakan kejenuhan yang tak terkira, menjadi napi yang ga keluar rumah, senin pagi itu, sesuai perencaan malam sebelumnya gw akan ke lapangan, mengunjungi masyarakat, berkeliling di dua desa dampingan. Pagi itu gw mulai dengan perjalanan santai di jalur tambang yang bebas macet, walaupun bersaingan dengan truk2 besar ala tambang. Lebih santai lagi perjalanan itu karena didepan gw saat itu ada truk gandeng, yang puanjaang banget, truk itu yang melangsir batubara dari workshop ke pelabuhan untuk dikirim, berdasarkan sefty ride dijalur tambang, mobil, apalagi motor ga boleh tuh mendahului, super bahaya boo.

Sampai diujung jalur tambang mulailah masuk desa yang pertama, yang paling menarik ada sapa, senyum, dan salam, di jalan itu gw bertemu pembekal  (kepala desa) bersama dengan keluarganya, menyapa sekelompok masyarakat yang pergi ke ladang, dan menyapa ibu2 yang berkumpul sekedar membicarakan arisan. Dan Alhamdulillah kegiatan hari itu sungguh sesuai dengan perencanaan, gw mengkoordinasikan tentang usaha baru yang akan dikembangkan di desa itu, mengunjungi mitra diusaha peternakan ayam, dan sudah menyalurkan dana program untuk usaha karet. Perfecto,, he he

Oke sebenarnya cerita awal tadinya hanya sebagai pengantar aja, nah dipertemuan akhir gw hari itu, di salah satu rumah mitra, dang w juga memang menginap disitu, bahkan yang punya rumahnya udah gw anggap sebagai orang tua angkat gw juga. Abah gw itu sedang ada tamu, serorang pencinta benda-benda pusaka, jauh2 dari daerah sebrang lho, mungkin ke daerah asalnya bisa seharian baru nyampe deh, yak lanjut lagi
, nah ternyata abah gw itu banyak dititipkan barang-barang usahanya oleh para habib, habib dari maksar, habib dari cantong, habib dari kalbar, pokoknya kalo orang mau nyari benda-benda pusaka pasti disuruh ketemu abah gw deh. Yang gw liat disana tadi itu, ada batu-batu cincin dari sungai-sungai peninggalan para juriat, ada keris peninggalan para datuk, pisau, logam-logam dari peninggalan jaman para nabi, dan rantai kecil entah untuk apa peninggalan jaman kenabian juga. Wah benda pusaka ini cukup menarik juga, ya menarik bagi orang yang suka mengkoleksi dan fanatik, tapi ya biasa aja bagi orang yang tidak antusias dengan barang-barang itu, seperti gw, hehe.

Gw juga bellum tau keaslian dari benda-benda pusaka itu, ya banyak sih cari menurut mereka untuk mengecek keasliannya, misalnya untuk mengecek keris atau pisau, tempelkan ujung pisau diujung jarimu, lalu jalakan bara api, kemudian gesekan bara itu dari besi pisau atau keris sampai ke tanganmu, tapi jangan sampai diangkat, nah kalo bara yang menyetuh kulit mu itu ga panas, berarti bisa dipredeksi asli, ya walaupun kebenarannya belum bisa dipastikan. Atau tentang batu cincin, batu yang sudah dipasang dicincin itu diputar seperti gangsing berawal dari ujung  batu berada dibawah, nah kalo dalam putar cincin itu, batu naik ke atas, bisa dipredeksi batu itu asli, dan ada sesuatu di dalamnya, entahlah..

Benda-benda pusaka ini pastinya berassal dari masa lampau, kalo benda di masa sekarang yang pusaka ya itu, busa busaka, yang udah reot,, he he oke balik lagi, benda di masal lampau ini berasal dari jaman-jaman kerajaan, atau jaman kenabian, yang udah ga diproduksi lagi, ya walaupun ada sih palsu atau duplikatnya. Nah yang asli-asli ini mempunyai sesuatu didalam benda itu, ya ada isinya gitu deh, gw juga ga tau isinya apa, yang pastinya katanya mengandung hal-hal yang gaib atau ada juga yang bilang godam, yang akan memberikan manfaat pada diri si pemegangnya, misalnya batu cincin, dilihat dari jenis batu, model, diterang isinya, khasiatnya ada untuk kesuksesan pertanian, melancarkan usaha dan karir, menjaga hubungan baik dengan istri-istri (melancarkan poligami), dan bnyak lagi, atau keris, sebagai penjaga keamanan dan ketentraman bertetangga, meningkatkan karismatik si pemegangnya, atau meningkatkan kepercayaan diri laki-laki. Logam-lagam, mampu meningkatkan kekayaan, mudah berusaha, segala hal yang berhubungan denagan uang selalu sukses. Dan bagi mereka yang hobi dan percaya khasiatnya, mereka akan mengejar itu sampai kemanapun dan berapun harganya, yang datang ke rumah abah gw aja jauh banget datangnya, trus harga barang itu aja, kayak logam harganya 2,5jtan, keris 3jtan, rantai paling keramat, di hargai 5jtan, o iya orang disini tidak menyebut harga tapi menghadiahi.

Ya walaupun pada dasarnya mereka juga memahami bahwa ketika kita meminta sesuatu itu hanya kepada tuhan. Ya kalo dari pandangan mereka ada syariat, tarikat, hakikat, dan makrifat. Nah mengumpulkan benda-benda ini dalam tataran hakikat. (untuk artinya belum paham juga, nanti deh dibahas di artikel selanjutnya,, ) tapi bagi gw sih ga terlalu sepakat aja, semua bergantung dari diri kita, ya kalo mau kaya sukses, ya harus kerja keras, kalo mau aman ya harus bangun komunikasi yang baik dengan sekitar, kalo mau berkarisma, ya harus memberikan dampak yang positif bagi masyarakat.

Dari semua penjabaran diatas sesungguhnya semua benda-benda keramat itu seperti mengkultuskan atau membawa keris,besi kuning,batu akik,batu mulia dan sejenisnya sebagai pengusir atau penangkal mara bahaya, jika ia meyakini bahwa benda-benda tersebut sebagai sarana tertolak atau tertangkalnya bala hal itu termasuk syirik akbar dan juga bagi orang yang  membawa dan meyakini kekuatannya maka hidupnya tidak akan pernah bisa tenang.

Ya tapi juga gw ga bisa pungkiri, bahwa kita itu harus dan wajib mempercayai hal2 yang gaib. Jadi percaya hal gaibnya tapi jangan mengagungkan hal itu lebih dari lebih dari sang penciptamu. Nah ini gw ada beberapa pertimbangan dari ayat2 alquran  dan hadist bagaimana kita harus memperlakukan benda-benda pusaka itu

Diriwayatkan dari  Imam Ahmad pula dari Uqbah bin Amir dalam hadits marfu : “Barang siapa menggantungkan tamimah, semoga Allah tidak mengabulkan keinginannya; dan barang siapa menggantungkan wadaah, semoga Allah tidak memberi ketenangan pada dirinya.” Disebutkan dalam riwayat lain:”Barang siapa menggantungkan tamimah, maka dia telah berbuat syirik”
Imran bin Hushain radiallahu anhu menuturkan, bahwa Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam melihat seorang laki-laki terdapat di tangannya gelang kuningan, maka beliau bertanya: “Apakah ini?”Orang itu menjawab: “Penangkal sakit.” Nabi pun bersabda: “Lepaskan itu karena dia hanya akan menambah kelemahan pada dirimu; sebab jika kamu mati sedang gelang itu masih ada pada tubuhmu, kamu tidak akan beruntung selama-lamanya.”(HR. Imam Ahmad dengan sanad yang bisa diterima).


Ketika keris,batu akik diyakini memiliki daya magic karena telah dibuat atau “diisi” oleh empu,dukun atau orang pintar, maka menjadikan akik itu sebagai jimat pembawa keberuntungan berarti telah menjadikannya sebagai sekutu selain Allah.


Ketika bambu kuning,besi kuning atau potongan tulisan arab yang maknanya tidak jelas diletakkan di atas pintu rumah, agar”si kolor ijo” atau “setan belang” tidak bisa masuk rumah, maka berarti telah mempertuhankan benda-benda keramat itu, dan ini adalah bantuk kesyirikan yang sangat nyata terhadap Allah SWT.


Demikian pula apabila Al-Qur’an Stambul (Al-Qur’an berukuran sangat kecil yang tulisannya tidak bisa dibaca kecuali dengan mikroskop) dijadikan jimat untuk menolak marabahaya, maka pelakunya pun sudah terjerumus pada lingkaran syetan yaitu syirik.


Rasulullah saw bersabda :“Barangsiapa yang menggantungkan sesuatu (sebagai tamimah), niscaya Allah menjadikan dia selalu bergantung kepada tamimah itu”. (HR.Imam Ahmad dan at-Tirmizi).


Sedangkan jika mereka yang memakai,mengagungkan dan mengkultuskan benda-benda keramat dengan memujanya (dengan cara dijamas,diberi bunga-bunga) sebagai sarana ikhtiar mendekatkan diri dan meminta pertolongan dari Allah melalui perantara benda-benda keramat itu tetaplah  merupakan kesyirikan yang nyata sebab Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
أَلاَ لِلَّهِ الدِّينُ الْخَالِصُ وَالَّذِينَ اتَّخَذُوا مِنْ دُونِهِ أَوْلِيَاءَ مَا نَعْبُدُهُمْ إِلاَّ لِيُقَرِّبُونَا إِلَى اللهِ زُلْفَى إِنََّ اللهَ يَحْكُمُ بَيْنَهُمْ فِي مَا هُمْ فِيهِ يَخْتَلِفُونَ إِنََّ اللهَ لاَ يَهْدِي مَنْ هُوَ كَاذِبٌ كَفَّارٌ
“Ingatlah, hanya kepunyaan Allahlah agama yang bersih (dari syirik). Dan orang-orang yang mengambil pelindung selain Allah (berkata): “Kami tidak menyembah mereka melainkan supaya mereka mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat-dekatnya”. Sesungguhnya Allah akan memutuskan di antara mereka tentang apa yang mereka berselisih padanya. Sesungguhnya Allah tidak menunjuki orang-orang yang pendusta dan sangat ingkar.” (Az-Zumar: 3).


Jadi tidak ada alasan sama sekali dalam Islam kita menyimpan,menggunakan,mengagungkan benda-benda keramat karena hukumnya sudah sangat jelas dan jika ada seseorang entah dia kiai,ustadz,paranormal,dukun,romo,Gus-gusan,Ki-kian, habib-habib atau apapun namanya mencoba menghalalkan benda-benda keramat maka dia berada pada kesesatan yang nyata,mereka seseungguhnya syaitan dalam bentuk manusia. Ya itu sih pendapat gw aja dan dari beberapa artikel yang gw baca, selanjutnya terserah pembaca menanggapinya bagaimana, maaf aja lah kalo ada salah2 kata, wallahualam bisawab.  (dek)

No comments:

Post a Comment